Kamis, 04 Juni 2015

Bismillah...
Merasakan nikmat yang Allah berikan kepadaku dalam suatu lingkaran kecil yang haus akan ilmu.
Itu adalah kesan yang aku dapatkan ketika aku menjalani perkuliahan di UNTIRTA ini.

Lingkaranku, lingkaran langit yang selalu berjumpa setiap minggunya. Bersama dengan malaikat yang mengibaskan sayapnya, yang akan membawa do'a-do'a kami langsung kepada Sang Pemilik Segalanya. Allah.

Allah itu memberikan jalan untukku agar berhijrah dengan cantik.
Dalam lingkaran yang telah Allah berikan. Aku mencoba, untuk selalu mengambil ilmu dari lingkaran itu. Mengambil ilmu untuk senantiasa mencintaiMu lebih dan juga mencintai Rasul.

Allah juga mempertemukanku dengan seorang pemberi ilmuMu yang luar biasa, Murabbiku.
Murabbi yang selalu menggugah hati ini untuk lebih mendekatkan diri lagi denganMu.
Murabbi yang selalu menceritakan perjuangan Rasulullah hingga aku merasakan adanya getaran yang muncul dalam hatiku.
Murabbi yang selalu memberikan ilmu dan motivasi akan pentingnya dakwah dalam hidup ini. Pentingnya jihad. Pentingnya untuk mendekat kepadaMu yaaAllah.

Istiqomahkanlah hatiku, orang tuaku, Murabbiku, dan sahabat-sahabatku. Agar kami senantiasa mengingatMu dan selalu rindu akan berjumpa denganMu dan Rasulullah..
Aamiin.

4 Juni 2015

Bismillah..
Pernahkah kalian merasakan hal yang sama sepertiku?
Aku iri loh.
Ketika mendengar teman-temanku bercerita tentang keluarganya.
"Kalau aku sih, pas dirumah, setiap sore pasti kumpul dengan keluarga. Berbincang. Bapakku juga selalu nanya, "Gimana kuliahnya? Lancarkan?"', kata salah satu temanku.
So, i felt envy, when i listened my friend who told me about her family.

Ada juga temanku yang buat status di sosial media.
"Tausiyah Bapak."
Allah, aku iri. Aku iri sama teman-temanku yang dapat perhatian lebih dari orang tuanya, apalagi kalau tentang agama.
Aku ingin berdakwah di keluargaku dulu. Tapi ketika aku melaksanakan hal itu.
Orang tuaku merespon hal yang kurang mengenakkan di hati.

Aku kuliah, selain belajar ilmu dunia, akupun mencoba mempelajari mengenai agamaku "LAGI".

Aku sadar, orang tuaku memang perhatian, tapi, hanya sampai pada materi yang diberikan kepadaku.
Padahal aku juga butuh perhatian dalam ranah psikologis, bukan hanya materi dan ranah kognitifku.

Allah, aku hanya ingin, aku ingin lebih sering berdiskusi dengan orang tuaku, apalagi mengenai agama. Aku ingin, aku bisa menjadi anak yang sholihah, walaupun aku bukanlah anak yang ahlul Qur'an yang bisa memberikan mahkota cahaya kepada orang tuaku. Aku hanya ingin menjadi anak yang tidak menjadi beban orang tuaku di akhirat nanti.
Aku hanya ingin, do'aku merupakan salah satu do'a anak sholihah yang akan sampai kepada orang tuaku kelak.

Allah, aku sayang orang tuaku. Akupun bersyukur menjadi anak mereka. walaupun aku tidak bisa menjadi anak yang sholihah seperti kebanyakan orang. Walaupun aku tidak secerdas para pemegang nobel. dan walaupun aku tidak seceria adikku sendiri,

Aku menyayangi mereka karenaMu yaaAllah. Lindungi orang tuaku yaaAllah. Mereka adalah embun untukku ketika aku merasakan kepenatan yang menumpuk dii hatiku. Ridhoi setiap langkah orang tuaku yaaAllah. Berikanlah orang tuaku hidayah dan inayahmu, serta istiqomahkanlah, teguhkanlah hati mereka di jalanMu yaaAllah...
Aamiin..