Jumat, 07 Agustus 2015

7 Agustus 2015

Hati..
Ada apa denganmu hati?
Mengapa akhir-akhir ini kau dan aku seperti jauh denganNya?
Mengapa akhir-akhir ini, rasanya ada seberkas noda pada dirimu hati?

Pada Sang Pemilik Hati..
Teguhkanlah hatiku padaMu, pada agamaMu, pada dakwah yang seharusnya kulakoni saat ini.
Oh Sang Pemilik Hati..
Yang Maha Membolak-Balikkan hati ini.
Ampuni kesalahanku.
Ampuni perbuatanku.
Ampuni perkataanku yang tidak sesuai dengan apa yang kau perintahkan.

Terkadang, ketika ingin masuk dan berkumpul dengan orang-orang hebat diatas agamaMu dan juga dakwah, aku malu untuk ikut bergabung.
Pikirku, aku itu orang yang banyak dosa. Aku tidak pantas bergabung dengan orang-orang aktivis dakwah seperti mereka.
Aku hanya ingin liqo-nya saja. Tidak ingin aku bergabung di dalam organisasinya.

Tapi, murabbiku bilang, kalau kamu malu berkumpul dengan orang-orang yang ada di jalan Allah, itu berarti dari syaithon.
Lalu, ketika kita sudah mendapatkan ilmu di halaqoh kita, namun tidak kita amalkan atau gunakan, itu merupakan suatu hal yang sia-sia.
Ketika halaqohpun, astaghfirullah, entah kontribusi dari syaithon untuk mengganggu sangat terasa.
YaaAllaah, ampuni segala kesalahanku.

Rabbighfirlii watub ‘alayya innaka antatawwabul ghafur..

Kamis, 04 Juni 2015

Bismillah...
Merasakan nikmat yang Allah berikan kepadaku dalam suatu lingkaran kecil yang haus akan ilmu.
Itu adalah kesan yang aku dapatkan ketika aku menjalani perkuliahan di UNTIRTA ini.

Lingkaranku, lingkaran langit yang selalu berjumpa setiap minggunya. Bersama dengan malaikat yang mengibaskan sayapnya, yang akan membawa do'a-do'a kami langsung kepada Sang Pemilik Segalanya. Allah.

Allah itu memberikan jalan untukku agar berhijrah dengan cantik.
Dalam lingkaran yang telah Allah berikan. Aku mencoba, untuk selalu mengambil ilmu dari lingkaran itu. Mengambil ilmu untuk senantiasa mencintaiMu lebih dan juga mencintai Rasul.

Allah juga mempertemukanku dengan seorang pemberi ilmuMu yang luar biasa, Murabbiku.
Murabbi yang selalu menggugah hati ini untuk lebih mendekatkan diri lagi denganMu.
Murabbi yang selalu menceritakan perjuangan Rasulullah hingga aku merasakan adanya getaran yang muncul dalam hatiku.
Murabbi yang selalu memberikan ilmu dan motivasi akan pentingnya dakwah dalam hidup ini. Pentingnya jihad. Pentingnya untuk mendekat kepadaMu yaaAllah.

Istiqomahkanlah hatiku, orang tuaku, Murabbiku, dan sahabat-sahabatku. Agar kami senantiasa mengingatMu dan selalu rindu akan berjumpa denganMu dan Rasulullah..
Aamiin.

4 Juni 2015

Bismillah..
Pernahkah kalian merasakan hal yang sama sepertiku?
Aku iri loh.
Ketika mendengar teman-temanku bercerita tentang keluarganya.
"Kalau aku sih, pas dirumah, setiap sore pasti kumpul dengan keluarga. Berbincang. Bapakku juga selalu nanya, "Gimana kuliahnya? Lancarkan?"', kata salah satu temanku.
So, i felt envy, when i listened my friend who told me about her family.

Ada juga temanku yang buat status di sosial media.
"Tausiyah Bapak."
Allah, aku iri. Aku iri sama teman-temanku yang dapat perhatian lebih dari orang tuanya, apalagi kalau tentang agama.
Aku ingin berdakwah di keluargaku dulu. Tapi ketika aku melaksanakan hal itu.
Orang tuaku merespon hal yang kurang mengenakkan di hati.

Aku kuliah, selain belajar ilmu dunia, akupun mencoba mempelajari mengenai agamaku "LAGI".

Aku sadar, orang tuaku memang perhatian, tapi, hanya sampai pada materi yang diberikan kepadaku.
Padahal aku juga butuh perhatian dalam ranah psikologis, bukan hanya materi dan ranah kognitifku.

Allah, aku hanya ingin, aku ingin lebih sering berdiskusi dengan orang tuaku, apalagi mengenai agama. Aku ingin, aku bisa menjadi anak yang sholihah, walaupun aku bukanlah anak yang ahlul Qur'an yang bisa memberikan mahkota cahaya kepada orang tuaku. Aku hanya ingin menjadi anak yang tidak menjadi beban orang tuaku di akhirat nanti.
Aku hanya ingin, do'aku merupakan salah satu do'a anak sholihah yang akan sampai kepada orang tuaku kelak.

Allah, aku sayang orang tuaku. Akupun bersyukur menjadi anak mereka. walaupun aku tidak bisa menjadi anak yang sholihah seperti kebanyakan orang. Walaupun aku tidak secerdas para pemegang nobel. dan walaupun aku tidak seceria adikku sendiri,

Aku menyayangi mereka karenaMu yaaAllah. Lindungi orang tuaku yaaAllah. Mereka adalah embun untukku ketika aku merasakan kepenatan yang menumpuk dii hatiku. Ridhoi setiap langkah orang tuaku yaaAllah. Berikanlah orang tuaku hidayah dan inayahmu, serta istiqomahkanlah, teguhkanlah hati mereka di jalanMu yaaAllah...
Aamiin..

Minggu, 17 Mei 2015

17 Mei 2015 (2)

Menjadi anak sulung disebuah keluarga itu adalah hal yang terbaik yang sudah Allah berikan untukku.
Menjadi panutan untuk adikku.
Menjadi anak pertama yang harus menjadi kebanggaan kedua orang tua.
dan yang terpenting, harus menjadi anak yang bisa belajar untuk sholihah dan menjadi cahaya di keluargaku.

Namun, terkadang aku merasa. hanya adikku yang bisa merubah atmosfer rumah ini menjadi menyenangkan.
aku hanya sesosok anak yang Allah titipkan di keluarga ini, dan menjadi anak yang mungkin cukup pendiam dan tidak menarik.
aku bahkan ga bisa seperti adikku, bisa merubah atmosfer di rumah ini.

Aku, orangnya serius dan bahkan tidak bisa bercanda.
dan ketika aku bercanda, itu tidak merubah apapun.

Apa mungkin aku itu membosankan ?
tapi, akupun sadar setiap anak dalam keluarga tidak ada yang sama karakternya.
iya, mungkin karena itu, karena aku tidak seceria adikku, akhirnya aku menjadi anak yang cukup membosankan di rumah ini.

17 Mei 2015

Aku sempat bertanya, "Kenapa setiap seseorang yang dekat denganku itu ga bertahan lama?" (red: Friend (for akhwat))
itu yang menjadi pertanyaanku sampai saat ini.
kadang jika tiba-tiba aku diam, saat itu pula aku sedang merasa kecewa dan sedih dengan orang-orang yang ada di sekitarku.

entahlah, terkadang, hati ini sering sekali gelisah, ga nyaman.
salah seorang temanku bilang, "selalu ingat Allah ya mba Asti."
iya, kalau hati ini sudah gelisah dan ga nyaman, Allah yang bisa jadi penenang untukku.
tapi entah kenapa itu tidak bertahan lama.

terkadang aku ingin menjauh dari orang-orang yang membuat aku merasa ga nyaman. rasanya semakin aku bersama dengannya, semakin sering pula hati ini rasanya gelisah.
entah kadang aku iri atau bagaimana. 
terkadang aku bahkan tidak berbicara dengannya.

yaaAllah, aku tau ini salah, salah banget ! tapi gimana yaaAllah. hatiku, akupun masih memikirkan tentang hatiku. 
astaghfirullah wa atuubu ilaihi.

Jumat, 03 April 2015

3 April 2015

Hari Jum'at yang penuh barokah ini, alhamdulillah aku masih dipertemukan dengan semua sahabat-sahabat tercinta. Mengikuti perkumpulan remaja akhwat yang diadakan di masjid. 
Melihat wajah-wajah mereka, aku bahagia. Kebahagiaanku ini mungkin hanya aku yang dapat merasakannya.

Namun, setiap kali aku melihat mereka, terkadang aku malu.
Kenapa ?
Aku malu, mereka itu rasanya sangat menghormati aku. Mungkin karena posisiku lebih tua dari mereka.

Namun, tentang agama?
Mereka yang jauh lebih baik dari aku. Aku malu. Harusnya aku yang lebih banyak mengungkapkan pertanyaan apapun kepada mereka. 
Tapi, mereka yang sering bertanya tentang apapun kepadaku.

Bagaimana dengan ilmu yang kupunya ?
Aku merasa masih sangat bodoh. Karena memang aku tidak tahu apapun. Namun, rasanya Allah selalu membantuku setiap saat. Allah yang selalu berada disisiku setiap hari, setiap jam, setiap menit, dan setiap detik.

Jika aib-ku tidak Allah SWT. tutupi..
Takkan ada yang mau berteman denganku..
Takkan ada yang mau berbicara denganku.
Dosaku? Jauh lebih banyak.
Pengetahuanku? Aku hanya mencoba untuk belajar. 

Rasa syukur yang harus selalu aku ucapkan kepada Allah SWT. atas segala yang telah Ia berikan kepadaku.
Alhamdulillahirabbil'alamin :')

Rabu, 01 April 2015

Maafkan aku mama, bapak. Aku rasa aku bukanlah anak yang dapat kalian banggakan.
Aku hanyalah anak yang menyedihkan, yang hanya ingin membuat kalian bahagia.
😞😭